JTBC Beri Penjelasan Detail Alur 'Snowdrop' dan Ganti Nama Peran Jisoo BLACKPINK

Foto: JTBC Beri Penjelasan Detail Alur 'Snowdrop' dan Ganti Nama Peran Jisoo BLACKPINK instagram



JTBC akhirnya memberikan penjelasan detail mengenai alur drama 'Snowdrop' yang ditakutkan akan menyeleweng dari sejarah dan mengungkapkan akan mengganti nama karakter Jisoo BLACKPINK agar menghindari kontroversi.

Kanal247.com - Drama "Snowdrop" yang diperankan oleh Jisoo BLACK PINK dan Jung Hae In memang saat ini ikut terseret kontroversi usai dibatalkannya "Joseon Exorcist". Drama ini disebut akan menyeleweng dari sejarah karena sinopsis yang tidak detal. Pasalnya, drama ini diketahui mengambil latar di tahun 1987.

"Snowdrop" pun diharapkan batal ditayangkan hingga muncul petisi lebih dari 100 ribu ke Blue House atau pemerintahan Korea Selatan. JTBC selaku televisi yang menayangkan akhirnya memberikan klarifikasi detail mengenai drama "Snowdrop" kemarin, Selasa (30/3).

"Kami menyatakan posisi kami sekali lagi tentang kontroversi seputar drama "Snowdrop".
Kami membagikan pernyataan lagi untuk menyelesaikan kesalahpahaman yang berasal dari spekulasi dan kritik yang terus dibuat setelah pernyataan kami tentang "Snowdrop"
," ucap JTBC.

"Kontroversi saat ini disebabkan oleh informasi yang terpecah-pecah yang merupakan kombinasi dari sinopsis yang tidak lengkap dan bagian-bagian dari deskripsi karakter. Potongan-potongan informasi ini digabungkan dengan spekulasi, membuat informasi palsu tampak benar. Tentu saja, ini adalah kesalahan tim produksi karena tidak berhati-hati saat mengelola data yang tidak dimurnikan. Kami ingin mengungkapkan beberapa bagian dari plot "Snowdrop" untuk membantu pemahaman Anda," terang JTBC.

JTBC memastikan bahwa drama "Snowdrop" tidak berhubungan dengan pro demokrasi atau komunitas mana pun. Mereka pun memutuskan untuk mengganti nama peran Jisoo agar tidak disalahpahami lagi.

"1. Mengenai kontroversi bahwa drama meremehkan gerakan pro demokrasi, “Snowdrop” bukanlah drama yang berhubungan dengan gerakan pro demokrasi. Dalam naskah tersebut, tidak ada satu bagian pun di mana para protagonis laki-laki dan perempuan berpartisipasi atau memimpin gerakan pro-demokrasi. Sebaliknya, ada karakter yang tertindas secara tidak adil karena dituduh sebagai mata-mata Korea Utara oleh rezim militer tahun 1980-an.

2. Latar belakang dan motif dibalik peristiwa utama dalam “Snowdrop” adalah situasi politik seputar pemilihan presiden tahun 1987, bukan gerakan prodemokrasi. Drama ini menggambarkan kisah fiksi tentang rezim militer, NSP, dan pihak lain yang berkuasa pada saat berkolusi dengan kediktatoran Korea Utara dan merencanakan konspirasi untuk mempertahankan kekuasaan mereka.

3. Dalam pengaturan ini, seorang mata-mata Korea Utara dan agen NSP yang mengejar mata-mata tersebut muncul sebagai karakter utama. Mereka bukanlah karakter yang mewakili pemerintahan dan organisasinya masing-masing. Mereka adalah karakter yang menyoroti sudut pandang kritis di NSP, yang secara aktif mendukung keinginan korup untuk kekuasaan untuk mempertahankan partai yang berkuasa. Oleh karena itu, kekhawatiran bahwa drama tersebut mengagung-agungkan sebagai mata-mata atau bekerja untuk NSP tidak relevan dengan "Snowdrop".

4. Alasan kami menggambarkan agen NSP sebagai "lugas dan adil" adalah karena dia adalah agen rahasia yang menolak kesempatan untuk diangkat ke posisi yang kuat di negaranya dan malah bekerja di luar negeri setelah dia berkecil hati melihat rekan-rekannya menciptakan mata-mata, bukan menangkap mereka. Ia juga digambarkan sebagai orang yang berprinsip yang menolak organisasi yang korup dan melakukan apa yang menurutnya benar.

5. Nama salah satu karakter dalam drama tidak berhubungan dengan (aktivis pro-demokrasi kehidupan nyata) Chun Young Cho. Namun, karena telah disebutkan bahwa namanya mengingatkan pada dirinya, kami akan mengubah nama protagonis wanita," terang JTBC.

JTBC pun mengharapkan agar publik tidak membuat opini palsu mengenai "Snowdrop". Mereka pun berharap drama ini akan mendapatkan banyak cinta nantinya.

"Mulai saat ini, berdasarkan informasi di atas, kami meminta Anda untuk tidak menyesatkan opini publik dengan membingkai informasi palsu tentang sebuah drama yang belum tayang seolah-olah fakta. Ketahuilah bahwa perilaku ini menghalangi dan menyebabkan kerugian serius bagi banyak pembuat konten yang mencoba membuat produksi yang baik," kata JTBC.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk menerima ulasan positif dengan drama lengkap," tutup pengumuman resmi JTBC.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel