Daripada Dibully, Zaskia Adya Mecca Ajak Pria Yang Teriak di Toa Masjid Bikin Konten YouTube

Foto:  Daripada Dibully, Zaskia Adya Mecca Ajak Pria Yang Teriak di Toa Masjid Bikin Konten YouTube YouTube



Rama mengaku dirinya diajak oleh Zaskia Adya Mecca untuk membuat konten YouTube yang masih dirahasiakan formatnya, karena dia hanya mengiyakan tawaran tersebut karena tidak memiliki pekerjaan tetap.

Kanal247.com - Seperti yang diberitakan sebelumnya, Zaskia Adya Mecca benar-benar ingin drama perundungan terhadap dirinya tentang toa masjid segera berakhir. Hal ini dibuktikan oleh Zaskia Adya Mecca dengan menemui langsung pria yang saat itu bertugas membangunkan sahur dengan cara berteriak melalui toa atau pengeras suara masjid. Video pertemuan Zaskia Adya Mecca dengan pria yang diketahui bernama Ramadhan atau yang akrab disapa Rama itu lantas diunggahnya melalui channel YouTube The Bramantyo, Sabtu, 24 April.

Dilansir Detik News, Rama ternyata juga diajak kerjasama oleh Zaskia Adya Mecca untuk membuat konten YouTube. Tawaran kerjasama itu diungkapkan oleh istri sutradara Hanung Bramantyo itu ketika mereka bertemu pada Jumat, 23 April sore lalu. Pertemuan berlangsung selama 1 jam itu membuahkan hasil kesepakatan kerjasama. Bentuk konten seperti apa, Rama mengaku masih dirahasiakan.

"(Isi pertemuan) disuruh merubah gaya (bangunkan) sahur sama Zaskia. Kalau bisa diubah gitu dzikir apa liriknya gimana gitu. (Saya) menyanggupi dengan senang hati," kata Rama di kawasan Jl. Ampera II, Jakarta Selatan. "(Zaskia) nawari bikin (konten video) YouTube. Saya kurang tahu pas saya buka IG baru ngefollow dia malem dan dia follow back bilang 'mas bikin YouTube yuk'," ungkap Rama.

Sebelumnya, Zaskia Adya Mecca juga mengunggah video pertemuan dengan Rama itu di akun Instagram pribadinya. "Ini akan jadi penutup soal drama TOA ya guys... setelah ini saatnya Move On. Tahun ini cukup berbeda cara pemuda di dekat rumah saya bangunin shaur.. ya, setelah 11 tahun saya tinggal disini,baru skr dengan cara baru," tulis Zaskia Adya Mecca di bagian caption.

"Saya posting untuk melihat reaksi masyarakat, apa hanya saya saja yang kurang nyaman dengan cara baru ini? Ternyata respondnya cukup besar dan membuktikan hal ini memang cukup menimbulkan pro kontra," tulisnya lagi.

"Mumpung belum menjadi budaya dan tradisi, mari kita bahas dari dua sisi yuk . berbeda pendapat bukan berarti bermusuhan, kita tinggal ditengah pluralisme yang kental di Indonesia.. Alhamdulillah tetap bisa hidup berdampingan dengan baik, saling menghargai dan mencoba memahami maksud satu sama lain.. Walau pada akhirnya yang berjalan tidak sesuai dengan ideologi kita, ya kita harus menerima dengan baik... Setidaknya masing2 pihak sudah mengetahui bagaimana pandangan masing2 dan kedepannya tinggal saling menjaga juga menghargai dengan caranya sendiri," pungkasnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel