Gus Miftah Disebut Kafir Hingga Sesat Usai Hadiri Peresmian Gereja, Ungkap Penjelasan Ini

Foto: Gus Miftah Disebut Kafir Hingga Sesat Usai Hadiri Peresmian Gereja, Ungkap Penjelasan Ini Instagram



Gus Miftah mendapatkan banyak hujatan usai menghadiri peresmian Gereja Bethel Indonesia atau GBI. Gus Miftah disebut kafir hingga sesat usai menghadiri peresmian tersebut.

Kanal247.com - Gus Miftah mendadak menjadi sorotan hingga mendapat banyak hujatan dari masyarakat. Pasalnya, Gus Miftah diketahui menghadiri acara peresmian Gereja Bethel Indonesia atau GBI.

Gara-gara hal tersebut, Gus Miftah disebut sesat hingga kafir. Gus Miftah lantas memberikan tanggapan lewat unggahan di laman akun Instagram pribadi pada hari ini, Senin (3/5).

Awalnya, Gus Miftah menjelaskan jika ia hadir di acara GBI karena diundang. Tak hanya sendiri, Gus Miftah juga hadir bersama beberapa tokoh agama lainnya, termasuk gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Setelah beredarnya orasi kebangsaan di sebuah gereja di Jakarta Utara di GBI Penjaringan atas undangan panitia," ungkap Gus Miftah. "Saat itu saya hadir bersama Gubernur DKI Jakarta, Mas Anies Baswedan, Sekjen PBNU Gus Helmi, dan beberapa tokoh agama lainnya."

"Dan itu atas undangan mereka, acara yang mereka berikan ke saya pun, judulnya orasi kebangsaan dalam peresmian GBI," sambung Gus Miftah. "Bukan dalam rangka peribadatan, dicatat dalam rangka peresmian bukan dalam rangka peribadatan."

Alih-alih marah, Gus Miftah justru mengaku bersyukur. Gus Miftah mengaku tak marah meski mendapat banyak hujatan dari netizen jika ia sesat, kafir, dan masih banyak lainnya.

"Saya dihujat banyak netizen dengan mengatakan Miftah sesat, Miftah kafir, syahadatnya batal dan lain sebagainya," kata Gus Miftah. "Gus Miftah marah? Enggak, saya bersyukur, alhamdulillah."

Selain itu, Gus Miftah membacakan dalil mengapa ia bisa menghadiri undangan dari GBI. Ia pun membacakannya dalam bahasa Arab. Namun, Gus Miftah memilih untuk tidak mengartikannya.

"Akan saya kutip keterangan dari kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqh Quwait," ucap Gus Miftah. "Kitab ini berisi ensiklopedia persoalan fiqih dari berbagai mazhab."

"Di dalam keterangan miniminal ada empat perbedaan pendapat utama tentang masuk gereja dan salat di dalamnya," pungkas Gus Miftah. "Saya pikir saya enggak perlu menterjemahkan, karena para netizen terutama yang menghujat saya tentu lebih alim daripada saya, tentu anda sudah paham."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel