Bayar Mahal Saat Karantina di Hotel, Nikita Mirzani Justru Kecewa Berat dan Sampaikan Pesan Ini

Foto: Bayar Mahal Saat Karantina di Hotel, Nikita Mirzani Justru Kecewa Berat dan Sampaikan Pesan Ini Instagram



Nikita Mirzani sempat melayangkan protes soal pelayanan buruk di hotel tempat ia menjalani karantina. Nikita pun mengaku kecewa berat karena telah membayar mahal.

Kanal247.com - Nikita Mirzani sempat pergi ke Turki beberapa waktu lalu. Setelah pulang dari Turki, Nikita tentu harus menjalani karantina di terlebih dahulu.

Namun, Nikita mengaku tak menjalani karantina di rumah, melainkan di hotel. Namun, Nikita justru merasa kecewa dengan fasilitas yang disediakan oleh hotel tempat ia menjalani karantina. Bahkan, Nikita merasa stres saat menjalani karantina di hotel itu.

"Bayangan gue hotel bintang 5 enak dong, ini panas kamarnya, gue panggil engineering datanglah dia, dia bilang 'Ini abis diotak-atik ya,' gue iyain aja, katanya tungguin aja 20-30 menit dingin iya gue tungguin kok nggak dingin-dingin, gue keringetan udah sejam dua jam," ungkap Nikita Mirzani saat ditemui di kawasan Petukangan Utara, Jakarta Selatan pada Selasa (27/7).

"Karena gue tahu engineering dibayar berapa sih, kalau gue maki dia gua yang salah," sambung Nikita Mirzani. "Akhirnya gue nggak bisa tidur kepanasan, dan nggak ada ventilasi yang bisa gue buka kacanya, stres nggak lu."

Selain itu, Nikita juga mengeluhkan soal makanan di hotel tersebut. Menurut Nikita, makanan itu tidak enak dan disajikan dalam keadaan dingin.

"Paginya gue kelaperan doang, gue telpon mau pesan makanan, nggak ada katanya makanan baru siap jam 10," tutur Nikita Mirzani. "Lah gue kan lapernya jam 7 gimana tuh."

"Akhirnya datang makanan setengah 9, mi goreng isinya minyak doang sama garam, lidah gue sampai kebakar nggak enak rasanya, gue pesan soto, dibayangan gue datang anget-anget, ini dingin loh," lanjut Nikita Mirzani.

Lebih lanjut, Nikita Mirzani menyebut aksi protesnya tersebut adalah suatu hal yang wajar. Pasalnya, ia tak ingin orang lain mengalami pengalaman serupa.

"Ya gue manusia, punya mulut punya jari gue komplain dong maksudnya, supaya apa yang gue rasain nggak menimpa banyak orang yang dikarantina ternyata itu juga terjadi di banyak orang (karantina)," ujar Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani juga merasa karantina adalah suatu kewajiban yang harus dijalani dan ia tak keberatan. Namun, ia berharap agar hal ini diimbangi dengan kelayakan pelayanan. Ia juga berpesan agar manusiakan manusia saat menjalani karantina.

"Masalah sih nggak, karena gua tau konsekuensinya ketika gua pulang dari luar negeri harus jalani karantina," pungkas Nikita Mirzani. "Tidak ada yang bilang gue tidak mau di karantina, tapi manusiakanlah manusia yang karantina."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel