Diterror Pinjol, Nafa Urbach Naik Pitam Hingga Ancam Bakal Lapor ke Polisi
Instagram Nafa Urbach mendadak merasa geram terhadap oknum pinjaman online atau pinjol. Nafa mengaku nomor teleponnya disalahgunakan hingga mendapat teror dari pinjol.
Kanal247.com - Nafa Urbach meluapkan amarahnya di akun Instagram pribadi. Bukan tanpa sebab, nomor telepon miliknya diduga disalahgunakan orang. Bahkan, nomornya ditelepon oleh oknum pinjaman online (pinjol).
Wanita berusia 41 tahun ini mengaku sempat bingung saat ia tiba-tiba ditelepon oknum pinjol. Diketahui, oknum itu meminta Nafa untuk menyampaikan pesan kepada seorang debitur pinjol untuk segera membayar angsuran. Namun, Nafa mengaku tak kenal orang yang punya utang.
Merasa penasaran, Nafa Urbach kemudian menanyakan kepada netizen apakah pernah mengalami hal tersebut. "Ini kenapa tiba-tiba banyak banget pinjol pada nagih utang orang yang nggak kukenal ya???" tanya Nafa Urbach pada Senin (6/9) kemarin.
"Kalian ngalamin ini juga nggak sih. No HP jadi disalahgunakan sama orang-orang nggak jelas. Ada yang ngalamin gak??" sambung Nafa Urbach.
Postingan Nafa tersebut langsung mendapat respons dari Nafa Urbach. Netizen pun mengaku memiliki pengalaman seperti Nafa Urbach. Tidak sedikit dari mereka juga mendapat teror dari oknum pinjol tersebut.
Merasa geram nomor teleponnya disalahgunakan, Nafa Urbach mengancam akan melaporkan oknum pinjol ke polisi. Bahkan, Nafa akan mendata nomor-nomor oknum pinjol yang telah membuatnya resah.
"Ni yah buat para pinjol-pinjol yang chat dan WA saya dengan puluhan nomer berbeda dan data orang yang berbeda-berbeda, kalau kalian nggak berhenti saya akan laporin kalian semua dan saya akan data nomor kalian semua," ucap Nafa Urbach.
"Karena kalian sudah meresahkan warga. Kalian sangat teramat mengganggu dan mengancam-ngamcam ngawur semua," lanjut Nafa Urbach. "Denger yah pinjol stop atau saya akan laporin satu-satu!!"
Lebih lanjut, Nafa Urbach juga membagikan undang-undang terkait penyedia jasa pinjol. "Pihak penyedia jasa pinjol pun dilarang menyedot atau menyadap data nasabahnya, bahkan meneror orang lain yang tidak ada sangkut paunya dengan si peminjam utang. Hal ini merupakan pelanggaran hukum serius," bunyi peraturan itu.
