Jangan Julid, Ungkapkan 7 Kalimat Ini Berarti Besar untuk Orang Sakit Mental

Foto: Jangan Julid, Ungkapkan 7 Kalimat Ini Berarti Besar untuk Orang Sakit Mental Shutterstock



Jangan justru dikomentari buruk atau disalahkan, beberapa kalimat sederhana ini akan sangat berarti besar bagi orang-orang sakit mental ketika diucapkan.

Kanal247.com - Penyakit mental atau mental illness memang kerap disepelekan oleh orang. Tidak heran jika orang-orang yang merasa membutuhkan bantuan psikologi justru patah semangat.

Ketika kamu mempunyai kenalan yang tengah sakit mental sesederhana apa pun itu, depresi, terkena serangan panik, atau apa saja jangan sampai merendahkan ya! Orang yang terkena penyakit mental tak hanya membutuhkan bantuan psikolog saja namun juga semangat dari orang-orang terdekat.

Beberapa ucapan di bawah ini pun dianggap "suntikan" semangat untuk orang-orang sakit mental. Apa saja? Cari tahu, yuk!

1. 'Kalau Kamu Siap Cerita, Aku Akan Selalu Ada'

'Kalau Kamu Siap Cerita, Aku Akan Selalu Ada'

Kalimat ini memang terdengar seperti basa-basi saja, namun ini bisa berarti banget untuk orang-orang penderita mental illness lho. Ucapan tersebut akan membuat mereka menyadari bahwa ada orang-orang yang peduli kepadanya.

Apalagi ketika kata-kata tersebut diucapkan sungguh-sungguh. Tentu, kamu akan menjadi orang pertama yang membuatnya berbagi cerita. Curhat itu bikin lega, lho. Siap jadi tempat curhat?

2. 'Aku Tak Mengerti yang Kamu Rasakan, tapi Aku Benar-benar Peduli'

'Aku Tak Mengerti yang Kamu Rasakan, tapi Aku Benar-benar Peduli'

Jangan coba-coba untuk mengatakan "aku mengerti apa yang kamu rasakan", ya! Ingat, setiap orang tidak bisa benar-benar memahami isi hati orang lain bukan.

Ketika kamu ingin menunjukkan kepedulianmu, usahakan untuk menempatkan posisimu sebagai pendengar saja. Jangan memberikan nasihat yang bisa menyakiti orang tersebut secara tidak langsung. Yakin pendapatmu akan setara psikolog?

3. 'Semua yang Akan Terjadi Nanti, Aku Selalu Ada di Belakangmu'

'Semua yang Akan Terjadi Nanti, Aku Selalu Ada di Belakangmu'

Selalu ada di belakang orang-orang penderita mental illness bisa dibilang sebagai janji untuk menemani. Hal tersebut setara dengan ucapan romantis "dalam suka atau duka, kita akan selalu bersama".

Jika didalami maknanya memang sedikit aneh, ya? Namun, kepastianmu untuk mendukung orang tersebut dalam kondisi apapun patut diacungi jempol deh!

4. 'Menangis, Teriak, Atau Ucapkan Apapun. Aku Akan Mendengarkan'

'Menangis, Teriak, Atau Ucapkan Apapun. Aku Akan Mendengarkan'

Pernah mendengar jika para penderita mental illness tidak boleh ditinggal sendirian? Hal tersebut ada benarnya, lho. Ketika sendirian, kita cenderung akan memikirkan hal-hal buruk terjadi.

Sehingga, usahakan untuk terus mengontak orang-orang terdekatmu yang menderita mental illness ya. Teknologi sekarang sudah sangat membantu, bukan? Jika bisa bertemu, dengarkan saja mereka. Kehadiranmu amat penting.

5. ‘Apa Kabar? Kamu Baik-baik Saja’ Atau ‘Bagaimana Harimu?’ itu Bentuk Kepedulian

‘Apa Kabar? Kamu Baik-baik Saja’ Atau ‘Bagaimana Harimu?’ itu Bentuk Kepedulian

Siapa suka menanyakan kabar orang lain? Hal tersebut tanpa diduga bisa dianggap sebagai bentuk kepedulianmu kepada orang tersebut, lho.

Tak pernah ada salahnya kok menanyakan hal-hal sederhana seperti kabar atau kegiatan yang dilakukan untuk orang-orang terdekatmu. Eiiits, asal jangan berlebihan ya. Kesannya jadi posesif banget!

6. 'Kamu Tak Pernah Sendiri, Ada Aku. Selalu'

'Kamu Tak Pernah Sendiri, Ada Aku. Selalu'

Sudah deh, menjanjikan kamu akan selalu ada memang satu-satunya hal paling penting untuk menyemangati para penderita mental illness. Memastikan jika mereka tidak pernah sendiri itu hukumnya wajib!

Coba deh sesekali ajak nongkrong orang tersebut. Lakukan hal-hal menyenangkan yang biasa kalian lakukan, nonton bioskop, kuliner, atau ngegosip juga boleh. Terdengar seru, kan?

7. Kalimat 'Aku Menyayangimu' Adalah Penyemangat Nomor 1

Kalimat 'Aku Menyayangimu' Adalah Penyemangat Nomor 1

Mengucapkan kata sayang memang terkadang sulit bagi sebagian orang, namun hal tersebut diperlukan lho. Ketika seseorang merasa disayangi, ia akan merasa bahagia bukan.

Jika memang sulit mengungkapkan secara langsung, kamu bisa mengirimkan pesan atau gambar yang bermakna sama. Terkadang, seseorang membutuhkan ucapan langsung agar memahami perasaan orang lain.

Gimana? Siap mempraktikkan kalimat-kalimat di atas untuk menyemangati penderita mental illness? Jika iya, kamu keren!

Jangan lupa untuk selalu bahagia juga, ya. Eiiits, jangan pura-pura bahagia. Orang yang benar-benar bahagia tidak akan melakukan hal-hal tertentu. Cek di sini untuk membuktikan kamu benar-benar bahagia!

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel